Kamis, 05 April 2012

Jeritan Hati Para Rakyat Jelata


Wakil rakyat. Itu sebutan untuk para anggota DPR. Namun perilaku para anggota DPR sama sekali tidak mencerminkan bahwa mereka adalah wakil para rakyat. Mereka bertindak semau mereka dan berfoya-foya dengan uang hasil dari keringat rakyat. Apakah itu sifat para pejabat-pejabat Negara? Layakkah mereka disebut sebagai wakil rakyat?.
            Seperti yang di lantunkkan oleh penyanyi solo legendaris, bang Iwan fals. “wakil rakyat, seharusnya merakyat”. Arti dalam potongan syair lagu tersebut ialah,para wakil rakyat, seharusnya juga mengerti akan apa yang dirasakan oleh rakyat, dan tidak menggunakan uang hasil jerih payah rakyat dengan seenaknya.
            Pernah saya mendengarkan tausiyah yang disitu dibahas bahwa perilaku para wakil rakyat mirip sekali  dengan anak-anak TK (Taman Kanak-kanak). Mengapa disebut begitu, karena perilku mereka yang suka berebut antara satu dengan yang lainnya. mereka sangat memalukan sekali, karena yang diperebutkan bukanlah hal yang  bermanfaat, melainkan hanya memperebutkan seorang wanita simpanan, dan mereka tega menghabisi nyawa temannya sendiri karena itu. Tak hanya disitu perilaku mereka. Salah satu wakil rakyat juga naik ke atas meja saat sidang berlangsung. Tapi mengapa mereka merasa tersinggung ketika ada mulut yang mengatakan bahwa perilaku mereka itu masih seperti layaknya anak kecil?. Selain itu ada perilaku salah satu anggota yang sangat memalukan dan tak patut sama sekali untuk dicontoh. Yakni menonton video porno atau istilah keren-nya disebut dengan blue film(BF) saat sidang tengah berlangsung. Seharusnya mereka berperilaku lebih bijak dari rakyatnya, karena mereka adalah para orang-orang yang mengenyam pendidikan yang terbilang cukup tinggi. Dulu para anggota DPR berkata “jangan tonjok-tonjokan, yang rukun, kayak tukang becak aja tonjok-tonjokan”. Namun sekarang kenyataanya sebaliknya. Yang rukun bukanlah anggota DPR. Tetapi para tukang becak yang lebih rukun. Para tukang becak juga berkata “jangan tonjok-tonjokan, kayak DPR aja tonjok-tonjokan”.
            Saat ini banyak sekali para wakil rakyat yang semakin kaya. Namun sebaliknya, para wong cilik (rakyat jelata) yang hidup semakin miskin, dan semakin menderita. Seharusnya para wakil rakyat yang punya hati, mereka tak akan tega melihat kondisi para rakyat semakin terpuruk dengan kemiskinan.
            Mohon maaf apabila kata-kata saya selaku penulis menyinggung perasaan orang-orang yang disebutkan didalam karya saya. Saya hanya ingin mengaspirasikan dan menyampaikan jeritan hati para rakyat miskin yang ada di Negara tercinta kita. Mohon pengertiannya. Gunakan kedudukan dan jabatan kalian dengan sebaik mungkin. Fikirkanlah bagaimana perasaan kalian apabila kalian yang berada dalam posisi mereka (wong cilik). Kalian pun akan merasakan hal yang sama seperti yang saudara-saudara kita rasakan. Sekali lagi saya mohon maaf apabila kata-kata menyinggung perasaan kalian.

Wajah Pendidikan Dimasa sekarang


Dalam dunia pendidikan, memang tak dapat dipisahkan antara guru dan murid. Pendidikan apabila sudah ada siswa didik, tetapi tak ada tenaga pendidik, belum dapat disebut sebagai pendidikan. Begitu pula sebaliknya. Jadi, hubungan antara murid dan guru dalam pendidikan, sangatlah penting, dan tak dapat dipisah-pisah.
                Pendidikan pada zaman sekarang dan pada zaman dahulu, sungguh sangat jauh berbeda. Dulu, seorang guru sangatlah dihormati oleh siswa didiknya. Tak hanya dihormati, tetapi juga disegani. Namun, mengapa pada zaman sekarang sosok sebagian guru bagaikan monster bagi anak didiknya, dan dan tak jarang pula murid yang menganggap gurunya sebagai bahan permainan?. Apakah yang membuat hubungan antara siswa didik dan tenaga pendidik(guru) kian hari kian memburuk?. Adakah sifat toleransi antara keduanya?.
Guru adalah seorang pembimbing dan seorang pendamping kita disekolah. Tentu saja peran seorang guru adalah menggantikan peran orang tua dirumah. Namun, mengapa sosok guru bagaikan monster dikalangan para pelajar saat ini?, apakah karena pemikiran seorang pelajar yang terlalu paranoid? Ataukah memang benar guru bertindak sewenang-wenang kepada para pelajar katika guru tersebut sedang mengajar?.
                Dewasa ini, banyak sekali kasus-kasus pelanggaran norma-norma yang dilakukan para oknum pendidik(guru).misalnya penganiayaan, kasus asusila, dan tak jarang ialah intimidasi yang dilakukan oleh para oknum guru kepada para anak didiknya. Tak jarang terdengar berita penganiayaan, pelecehan seksual, ataupun hal buruk lainnya yang dilakukannya kepada murid. Saat ini juga para guru tak mau mengakui kesalahannya. Mereka selalu melemparkan kesalahannya kepada orang lain.
                Dahulu kala, para oknum guru sangat dihargai, dihormati, serta disegani oleh para anak didiknya, bahkan para orang tua siswa pun sangat menghormati para oknum guru. hal itu dikarenakan dahulu kala, guru lebih mengerti tentang anak didiknya, para guru juga menghormati para anak didiknya. Namun sebaliknya, saat ini sosok sebagian guru bagaikan monster yang menyeramkan bagi para anak didiknya. Saat ini guru tak lagi dihormati atau disegani, bahkan dihargai. Tetapi malah ditakuti. Seseorang akan labih berwibawa apabila ia disegani dan dihormati, bukan karena materi, atau  paras. Tetapi karena akhlak, ilmu, dan budi pekertinya yang luhur. Berbeda ketika orang tersebut ditakuti, didepan mata terlihat orang itu seperti dihormati. Namun di belakang, ia dicaci maki. Banyak sekali kasus-kasus seperti itu yang terjadi dalam sekolah dan lingkungan sekitar kita.
                Tetapi tak semua guru bersifat seperti itu, ada juga guru yang berperilaku baik, mengerti akan siswanya, dan juga menghragai anak didiknya. Guru seperti itu lah kebanggaan para siswa. Namun kita sebagai siswa juga perlu memperhatikan. Sudahkah kita menghargai guru kita?. Sangat jarang pula siswa yang menghargai guru. bahkan menganggap guru sebagai mainan, dengan menggunjing, mengolok-olok, dan perilaku tak patut lainnya, yang tentu tak pantas untuk dilakukan oleh para anak didik kepada gurunya. Peran guru itu sederajat dengan orang tua kita dirumah. Jika kita menghargai orang tua kita dirumah,maka kita tak akan bertindak semena-mena kepada orang tua kita disekolah, yakni guru kita.
                Tak sepatutnya siswa berlaku tak sopan kepada seorang pendidik, dantak sepatutnya mempermainkan seorang guru. saat ini banyak sekali dijumpai murid yang mengerjai gurunya. Entah karena jengkel, ataukah karena sifat guru tersebut yang membuat murid tersebut risih.
                Murid akan jauh berprestasi, apabila ia hormat dan patuh kepada gurunya. Begitu pula seorang guru, akan timbul kewibawaannya apabila ia mamou menempatkan anak didiknya dengan tepat ddan tak pilih-pilih antara si bodoh dengan si pandai, atau pun si kaya dengan si miskin
                Guru adalah manusia, yang tak sepatotnya untuk diperlakukan layaknya hewan, begitu pula murid. Mereka juga manusia, yang tak sepatutnya di perlakukan tak semestinya. Semoga di masa mendatang pendidikan di dunia ini akan lebih baik, dari pada sekarang. Agar tercipta sosok-sosok penerus yang terpelajar sehingga mampu mengangkat derajat orang tua, sekolah, bahkan bangsanya sendiri.  

Seuntai Harapan Untuk Bumi


Seandainya bunga,
Kami adalah bunga yang tak kau kehendaki tumbuh
Engkau lebih suka
Membangun rumah dan merampas tanah
                                                Seandainya bunga
                                                Kami adalah bunga yang tak kau kehendaki adanya
                                                Engkau lebih suka
                                                Membangun jalan raya dan pagar besi
Seandainya bunga
Kami adalah bunga,
Yangdirontokkan dibumi kami sendiri
                                                Jika kami bunga engkau adalah tembok
                                                Tapi ditubuh tembok itu
                                                Telah kami sebar biji-biji
                                                Suatu saat kami akan  tumbuh
                                               
Bersama dengan keeyakinan
Engkau harus hancur
Dalam keyakinan kami
Dimanapun tirani harus tumbang

Istilah Cinta Dalam kehidupan KIta


Cinta,,suatu istilah dan perasaan yang tak mungkin berpisah dari kehidupan umat manusia, tak terkecuali para remaja. Namun banyak para remaja yang menyalah gunakan arti cinta. Mereka dengan seenaknya bermain dengan cinta. Banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang di atas nama kan dengan cinta. Misalnya perbuatan suatu perbuatan perzinaan, dan lain sebagainya.
                Hari kasih sayang atau yang lebih akrab disebut dengan hari kasih sayang yang diperingati setiap tanggal 14 februari. Hari dimana seluruh muda-mudi merayakan hari itu. Hari yang identik dengan coklat. Namun, banyak sekali yang berspekulasi bahwa hari Valentine, adalah hari kematian seorang pendeta dari salah satu Negara di benua Eropa, yang dimana ia mati secara tak wajar. Yakni dengan cara bunuh diri. Pendeta tersebut melakukan bunuh diri karena ia merasa bersalah  dan tak kuat menanggung malu karena ia telah melakukan perzinaan dengan salah seorang pengikutnya. Perbuatan itu diketahui oleh para teman-temannya sesama pendeta. Tak ingin perbuatannya dikatahui orang lain, kemudian ia pun membunuh pasangannya dan kemudian ia memnbbunuuh dirinya sendiri. Seperti itulah gambaran singkat spekulasi dari beberapa orang didunia yang menentang budaya hari Valentine.
                Kita adalah makhluk social. Kita dianjurkan untuk saling mencintai. Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk saling mencintai. Seperti yang telah diterangkan dalam haditsnya yang artinya Insya Allah “tak sempurnalah iman seseorang, sebelum ia mencinta saudaranya seperti halnya ia mencintai dirinya sendiri.(H.R Bukhari Muslim)”.
                Seperti yang di tuliskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasannya kita di anjurkan untuk memiliki perasaan cinta kepada saudara kita.maksudnya, saudara ialah umat satu agama dengan kita.
                Kita juga dianjurkan untuk mengutarakan perasaan cinta kita kepada orang yang kita cintai, karena itu lebih baik dari pada kita memendam perasaan itu. Seperti yang diterangkan dlm hadits yang diriwayatkan oleh Anas R.A yang berbunyi. ”Dari Anas R.A bersabda : ada seseorang yang tengah duduk disamping nabi SAW, dan tiba-tiba ada seorang wanita lewat dihadapan mereka. Orang tersebut(yang duduk disamping nabi) pun berkata “Ya Rasul, sungguh aku sangat mengasihi orang tersebut”, lalu Rasulullah bertanya kepada orang tersebut “sudahkah engkau mengatakan padanya?” dan orang yang duduk disamping nabi menjawab “belum”. Maka bersabda lah Rasulullah “katakanlah itu kepadanya, niscaya itu lebih baik dari pada engkau memendamnya”. Lalu orang tersebut (yang duduk disebelah nabi) berlari mengejar wanita tersebut, dan berkatalah orang itu “sungguh aku mencintaimu karena Allah”, lalu wanita tersebut menjawab “semoga Allah juga mencintaimu karena kau telah mencintaiku karenanya”. Lalu wanita tersebut segera bergegas meninggalkan wanita itu”.
                Sesungguhnya kita tampak bodoh dihadapan Tuhan kita apa bila kita hidup di bumi dengan tanpa memiliki perasaan cinta. Segala hal jika tidak didasari dengan rasa cinta, maka hal itu akan terasa sangat berat bagi kita. misalnya saja ketika kita beribadah kepada Allah. Jika kita beribadah tanpa ada rasa cinta kepada Allah, akan timbul perasaan tak ikhlas berbuat. Apabila kita beribadah dengan hati yang tak ikhlas, bukannya pahala yang kita dapat, malah kita akan dapat dosa karena kita beribadah dengan hati mengeluh. Seperti yang telah dikatakan oleh seorang sufistik yang bernama Jalaluddin rumi, yang berbunyi, “Tanpa cinta, segalanya tak bernilai.. Jika kkau bukan seorang pencinta,jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab, tanpa cinta segala perbuatan tidak akan dihitung pada hari perhitungan nanti. Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta, akan menjelma menjadi wajah yang memalukan di hadapan Tuhan. [10315-10316].
                Cinta tak boleh lenyap dari dalam diri kita. meskipun kita tahu, sering kita jumpai orang hancur karena cinta, banyak orang terpuruk karena cinta pula. Jadi, jangan lah kita seenaknya bermain cinta. Cinta ibarat ular berbisa. Di mana kita bisa mati karena nya. Cinta juga buta. Telah dilakukan sebuah penelitian di salah satu universitas terkemuka di salah satu Negara, yang membuktikan bahwa cinta itu memang benar-benar buta. Karena cinta, orang bisa kalap, karena cinta, orang juga bisa bangkit, Karen cinta orang kuat bisa jadi lemah, karena cinta pula, suatu Negara bisa hancur. Jadi jangan seenaknya bermain dengan cinta.

                                                                                                                By: Rudy hidayatulloh GP2M lovers.
                                                                                                                03/04/2012/selasa/ 22:14